Wednesday, 21 August 2013

PELAN LANTAI MASJID NABAWI PENTING UNTUK JEMAAH HAJI DAN UMRAH.




Masjid Nabawi






.
 Pengetahuan tentang tempat atau spot-spot tertentu di dalam masjid ini yang mustajab doa (contohnya di kawasan Raudhah, tiang pohon kurma, tiang Abu Lubabah, tiang Aishah dan lain-lain) adalah sangat penting untuk para jemaah Haji atau Umrah.  Apabila kita mengetahui sejarah dan fadilatnya kita akan merasa satu getaran yang maha hebat untuk beribadat di dalam masjid ini.  Kenikmatannya tidak dapat saya ceritakan dengan kata-kata....tiada bahasa seindah rasa dan saya selalu berdoa agar diberikan lagi kesempatan untuk beribadah di masjid ini dan mengunjungi makam Rasulullah SAW.

 Saifol Hamree Hamid




.
1. TIANG DUTA/UTUSAN: Nabi SAW menggunakan tempat ini untuk menemui para utusan yang datang. Beberapa Sahabat terkemuka duduk disekitar beliau selama pertemuan berlangsung.
 
2. TIANG PENGAWAL: Menjadi tempat berdiri para pengawal Nabi SAW. Matori berkata, “Pintu rumah Aisyah RA berhadapan dengan tiang ini, dan Nabi SAW melalui pintu ini menuju ke Masjid Nabawi.”
 
3. TIANG TEMPAT TIDUR: Abdullah bin Umar RA bercerita, “Nabi SAW menggunakan tempat ini sebagai tempat tidur beliau selama I’tikaf.
 
4. TIANG ABU LUBABAH: Tertulis padanya. Seperti disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi SAW bermaksud untuk menghukum Bani Quraizzah (sebuah suku Yahudi) atas pengkhianatannya kepada Nabi SAW. Abu Lubabah RA ditunjuk sebagai penengah. Dia secara tidak sengaja membocorkan rahsia Nabi SAW kepada suku Yahudi itu. Abu Lubabah segera menyedari kesalahannya dan mengikat dirinya sendiri pada tiang ini, hingga Allah SWT menerima taubatnya. Setelah tujuh hari, Nabi SAW menerima wahyu mengenai diterimanya taubat Abu Lubabah dan melepaskan ikatanya dengan tangan beliau sendiri. Al Qur’an, Surat Al Anfal, Ayat 27 – 28 diwahyukan untuk meberikan kepada kita sebuah pelajaran. Yakni mengkhianati kepercayaan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal bagi para Sahabat Nabi SAW, sehingga mereka melakukan tindakan yang luar biasa untuk memperbaiki kesalahannya.
 
5. TIANG AISYAH: Tabrani menyebutkan Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar boleh solat di sana”.
Suatu hari para Sahabat bertanya kepada Aisyah RA tentang tempat ini. Beliau menolak untuk memberitahukan tempat tersebut. Akhirnya para Sahabat pergi, sedangkan Aisyah RA masih bersama dengan keponakannya Abdullah bin Zubair RA. Kemudianya para Sahabat memperhatikan bahwa Abdullah bin Zubair RA melakukan solat dekat dengan tiang Aisyah. Para Sahabat meyakini bahwa Aisyah RA memberitahukan tempat tersebut secara rahsia kepada keponakannya.
Nabi SAW pernah mengimami solat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan qiblat dari Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Kemudianya, beliau selalu mengimami solat dari titik yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi As Syarif.
 
6. TIANG MUKHALLAQAH: Jabir RA meriwayatkan seperti disebutkan dalam hadits Buhari, “Nabi SAW bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada) ketika melakukan khutbah Jumaat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan pada Nabi SAW, kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau menyetujuinya”.
Nabi SAW menyetujuinya dan sebuah mimbar yang terdiri dari 3 anak tangga dibangun. Ketika Nabi SAW duduk di atas mimbar ini untuk berkhutbah, para Sahabat mendengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Nabi SAW mendekati pohon yang sedang menangis ini dan kemudian memeluknya. Pohon ini lalu tenang setelah sebelumnya terisak-isak seperti unta betina. Pohon kurma tersebut menangis kerana ia tidak digunakan lagi untuk mengingat Allah SWT.
Sejak itu batang pohon tersebut diberi sejenis pewangi yang disebut Khaluq. Dan kemudian, tiang dimana pohon kurma itu dulu berada, dikenal dengan sebutan tiang Mukhallaqah.
 
7. MIHRAB NABAWI: Tidak ada mihrab di dalam Masjid Nabawi pada masa pemerintahan Nabi SAW dan empat Khalifah yang pertama. Pada tahun 91 H, Umar bin Abdul Aziz pertama kali melakukan solat di sini di dalam sebuah bentuk mihrab. Jika kita berdiri di dalam mihrab ini dan melakukan solat, tempat sujud kita akan terletak di tempat dimana kaki Nabi SAW berpijak. Dinding tebal mihrab ini menutupi tempat sujud Nabi SAW yang sebenarnya.
 
8. MIHRAB USTMANI: Khalifah Uthman RA mengimami solat di tempat ini. Sekarang, Imam Masjid Nabawi juga mengimami solat di sini. Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab di sini.
 
9. MIHRAB HANAFI: Sebelumnya Imam solat dari empat Mazhab (Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali) mengimami solat di Masjid Nabawi secara terpisah pada waktu yang sedikit berbeza dan tempat yang berbeza. Imam Hanafi mengimami solat pada tempat ini. Namun kini, hanya satu solat berjemaah yang diselanggarakan di Masjid Nabawi, yang dipimpin oleh Imam dari Mazhab Hambali. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintahan Saudi.
 
10. MIHRAB TAHAJUD: Nabi Muhammad SAW melakukan solat tahajjud di tempat ini.
 
11. MIMBAR: Seperti disebutkan dalam hadits Bukhari Muslim dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman syurga dan mimbarku akan berada di telaga Kautsar pada hari Kiamat”. Berbagai pemerintahan muslim mengirimkan mimbar untuk Masjid Nabawi dari waktu ke waktu. Mimbar yang ada sekarang, dikirim oleh Sultan Murad ke-3 dari Dinasti Usmani pada tahun 998 H.
 
12. TEMPAT MUAZZIN: Tempat ini, berupa balkoni segi empat, terletak di sebelah Utara Mimbar Nabi. Tempat ini selain menjadi tempat azan juga sebagai tempat solat muadzin dan untuk menguatkan suara takbir pada solat lima waktu.
 
13. PANGGUNG DISEKITAR TEMPAT TAHAJJUD: (tidak ada keterangan – pent.)
 
14. PANGGUNG TEMPAT PETUGAS KEAMANAN: Jika kita memasuki Masjid Nabawi dari Bab Jibril, panggung ini akan berada di sebelah kanan. Dibangun oleh Sultan Nuruddin Zanki. Panggung ini sebenarnya bukanlah tempat dari Ahlu Suffah, seperti perkiraan banyak peziarah.
 
15. TEMPAT AHLU SUFFAH: Suffah bererti tempat berteduh. Sahabat Nabi yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertempat tinggal di Suffah. Di sini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkannya. Jika kita berjalan dari tiang Aisyah berlawanan dengan arah qiblat, Suffah berada setelah tiang ke-5. Namun setelah Nabi SAW memperluas Masjid pada tahun ketujuh Hijriah, Suffah dipindah sekitar sepuluh meter kearah Timur, seperti yang tergambar pada pelan lantai Masjid Nabawi.
 
16. BAB (PINTU) BAQI’: Pintu ini berhadapan dengan Bab Salam.
 
17. BAB (PINTU) JIBRIL: Terletak di bahagian Timur, disebut juga Bab Nabi, kerana beliau selalu masuk melalui pintu ini. Adapun alasan penyebutan Bab Jibril adalah sebuah riwayat dari Aisyah RA, “Ketika Nabi SAW pulang dari Khandaq, dan meletakkan senjata kemudian mandi, Jibril AS mendatangi Beliau seraya berkata, ‘Engkau meletakkan senjatamu?, demi Allah kita belum (bisa) meletakkan senjata, pergilah menuju mereka’, Nabi SAW berkata, ‘kemanakah?’, Jibril AS menjawab, ‘ke sini’, dia menunjuk Bani Quraizzah. Maka Nabi SAW keluar menuju mereka.
 
18. BAB (PINTU) NISA: Pintu ini dibuka oleh Umar ibn Khattab tahun 12 H. Beliau mengatakan, “Alangkah baiknya kalau pintu ini dikhususkan untuk wanita”.
 
19. BIR (SUMUR) HA: Jika kita memasuki Masjid dari bahagian paling kiri dari Bab Fahd, sumur ini berlokasi sekitar15 meter ke dalam Masjid dan ditandai dengan 3 lingkaran. Nabi SAW terkadang mendatangi sumur ini dan meminum airnya. Sumur dan taman yang mengelilinginya dimiliki oleh Abu Talhah. Ketika dia mendengar ayat 92 surat Ali Imran yang berbunyi:
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Abu Talhah RA segera mengimfakkan taman ini kerana mengaharapkan Redha Allah SWT. Inilah contoh bagaimana para Sahabat bereaksi terhadap ayat-ayat al Qur’an dan secara spontan langsung mengerjakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
 
20. BAB (PINTU) SALAM: Umar ibn Khattab RA membuka pintu ini yang terletak di tembok Masjid bahagian Barat, ketika dilakukan pembaikan Masjid tahun 12 H. Dinamakan Bab as Salam kerana letaknya sejajar dengan tempat penghormatan berupa salam kepada jasad Rasulullah SAW.
 
21. RUMAH ABU BAKAR RA: Jika kita berjalan dari mimbar melalui Bab Siddiq, rumah ini berlokasi setelah tiang ke-5 sejajar dengan Bab Siddiq. Suatu hari Nabi SAW bersabda, “Semua pintu rumah-rumah yang terbuka langsung ke dalam Masjid harus ditutup kecuali pintu rumah Abu Bakar”. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Abu Bakar RA akan menjadi khalifah pertama.
.
Sumber: http://www.imtiazahmad.com/
.
Denah Masjid Nabawi dan  Raudah
.
Keterangan :
1. Makam Rasulullah Saw
2. Makam Sy. Abu Bakar as Shiddiq
3. Makam Sy. Umar ibn Khathab
4. Tempat yang menurut suatu riwayat disediakan untuk Nabi Isa AS, ada 2 kemungkinan yaitu berada lurus dengan Rasulullah saw atau berada dibelakang Sy Umar ibn. Khathab
5. Tempat peristirahatan Siti Aisyah ra.
6. Tempat kedatangan malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw.
7. Dinding kamar Siti Aisyah, yang dibina sendiri oleh Rasulullah saw, hingga saat ini tembok tersebut masih berdiri kukuh
8. Dinding makam berbentuk segilima, yang dibangun oleh Umar ibn Abd Aziz, agar makam Rasulullah saw tidak menyerupai ka’bah dan terlalu dipuja oleh umat Islam.
9. Dinding segi lima lapis kedua yang dibangun oleh sultan Qait bay dari Mesir
10. Tiang-tiang yang memperkuat dinding segilima lapis kedua
11. Bahagian dari raudhah yang terdapat dibahagian dalam tembok kamar makam.
12. Bahagian dari raudhah yang terdapat diluar kamar makam, (nombor 12 tidak terdapat pada detail gambar, kawasan ini adalah tempat yang biasanya dijadikan rebutan oleh umat Islam)
13. Kawasan dengan nombor 13 adalah bukan bahagian dari raudhah.
14. Kediaman siti Fathimah ra.
15. Mihrab didalam kediaman siti Fathimah, yang dibangun oleh sultan Qait bay
16. Mihrab tempat tempat Rasulullah seringkali bertahajud seorang diri
17. Tempat Rasulullah solat tahajud berjemaah bersama ahli suffah, tempat ini berada dibelakang kediaman st Fathimah
18. Lubang besar terletak dibahagian depan, lubang ini lurus searah dengan makam Rasulullah saw
19. Lubang kecil terletak dibahagian depan searah dengan makam sy Abu Bakar ra
20. Lubang kecil dibahagian depan searah dengan makam sy Umar Ibn Khaththab ra
21. Tempat beberapa batu sisa-sisa kediaman Rasulullah saw, yang kemudian dibuang pada masa Khalifah Al Walid ibn Abd. Malik
22. Usthuwanah al Sarir, tempat Rasulullah saw beristirahat ketika terlalu letih beribadah
23. Usthuwanah al Wufud, tempat Rasulullah seringkali menerima tamu-tamu penting
24. Usthuwanah al Hirs, tempat para sahabat bersiap siaga menjaga Rasulullah saw, seringkali sy Ali ibn Abi Thalib bersiap siaga ditempat tersebut
25. Bab Al Taubah, pintu masuk makam dibahagian depan
26. Bab Aisyah, pintu masuk makam dibahagian samping dari arah raudhah
27. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kepala Rasulullah saw yang mulia.
28. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kaki Rasulullah saw yang mulia
29. Beberapa pintu masuk menuju makam Rasulullah saw
30. Lingkaran kubah kecil yang berada tepat diatas makam Rasulullah saw
31. Lingkaran kubah lapis kedua, yang disebut kubah al zarqa’
32. Lingkaran kubah lapis ketiga, atau kubah al khadra’ (kubah hijau) yang terlihat dari bagian luar makam.
33. Bahagian dari kamar makam (tertulis dengan nombor 32)
34. Panggung setinggi kurang lebih 30 cm, tempat para ahl suffah berjemaah solat tahajud bersama Rasulullah saw
35. Panggung setinggi kurang lebih 60 cm, tempat ahl suffah biasa berkumpul
36. Usthuwanah al taubah
37. Usthuwanah A’isyah
38. Mihrab tempat solat Rasulullah saw
39. Usthuwanah al Mukhallaqah
40. Mimbar Rasulullah saw
41. Panggung tempat adzan
.
Sumber: http://hoeda.web.id/
.
Berikut kami tampilkan pula gambar Masjid Nabawi dilihat dari citra satelite. Tanda X adalah kubah masjid, di mana makam Rasulullah berada.


Citra Satelite Masjid Nabawi
Citra Satelite Masjid Nabawi

“Solat di masjidku ini [Masjid Nabawi] lebih utama 1.000 kali dibanding solat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan solat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali solat daripada masjid lainnya.” [HR Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim].
.

No comments:

Post a Comment

Keajaiban Menderma

  Dalam 1 program TV di Amerika, pengacara siaran tersebut mengiklankan tentang seorang pesakit yang memerlukan pembedahan segera yang berha...